Hari ini saya banyak menerima ucapan selamat dan doa.
Terima kasih sudah mendoakan kebaikan, semoga Allah membalas
doa kalian untuk kalian dan saya.
Mohon maaf saya tidak merayakanya dan menspesialkan hari kelahiran saya.
Walaupun saya tidak bisa pungkiri bahwa saya dulu juga mengkhususkan tanggal ini.
Berat memang, meninggalkan kebiasaan yang sudah ber ulang2 setiap tahun.
Apalagi di hari lahir, banyak ucapan selamat dan doa, keluarga dan sahabat berkumpul dan
saling memberi kejutan dan hadiah.
Tapi apalah arti kebahagiaan itu kalau membuat Allah dan Rasul nggak Ridho.
Apalah arti kebersamaan dengan bertasyabbuh.
Cobalah kita menilai suatu hadist larangan dengan hati,
Setiap hari jatah umur kita berkurang
Setiap hari umur kita melangkah ke akhir kehidupan
Kita akan segera menuju perjalanan yang sangat panjang
Sedangkan umur kita untuk mengumpulkan bekal sangat sedikit.
Merayakan hari lahir dengan perayaan, menghamburkan uang yang katanya
untuk bersyukur atas umur yg sudah diberikan.
Coba lihat dan rasakan pakai hati bukan nafsu.
apa benar umur yg Allah berikan kpd kita sudah kita gunakan
dalam ketaatan?
Apa iya umur yg sdh Allah berikan kita isi dengan kebaikan, Dzikir
Istighfar dan Tilawah?
Sehingga kita akan bersyukur dengan perayaan atas umur kita?
Kalaupun IYA
Coba tenggok Rasul kita tercinta apa merayakan hari lahirnya?
Bersyukur kepada Allah atas umur yg Allah berikan kepada Beliau.
padahal Beliau sudah dijamin surga, kenapa beliau tidak bersyukur dihari lahirnya?
Para sahabat, tabi'in , tabi'it tabi'in, dan para ulama apakah mereka merayakannya?
Padahal umur yang Allah berikan kepada mereka di isi dengan KetaAtan.
Nah kita, apalah arti kita dibanding mereka?
Saling mendoakan dan memberi hadiah bukan hanya di hari lahir.
Bersyukur atas Nik'mat yg Allah berikan bukan hanya di hari lahir.
Setiap hari bisa kita lakukan.
Nah Sekarang teladan kita Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam dan para
Para sabahatnya tidak mengkhususkan hari lahir alias tidak merayakannya
Lantas kita ikut siapa?
Di zaman ini tugas kita hanya mengikut yg sdh Rasulullah bawa
Bukan menciptakan yang baru.
Mengkhususkan Hari Lahir coba di telusuri asal mula dari mana,
Jangan sampai kita bertasyabbuh / menyerupai kaum lain
Dihari lahir seharusnya kita semakin ingat akherat, karena bertambah umur
artinya berkurang jatah hidup,
Apakah amal kita sdh banyak?
Apakah hak org lain sdh tertunaikan?
Apakah kewajiban kita sdh terlaksanakan?
Dan masih banyak lagi.
Tugas kita hanya menyampaikan, bukan memvonis orang yg masih merayakannya.
Hidup ini pilihan
Hargai pilihan
sampaikan dakwah dan jangan membuat org lari.
Hargai proses Hijrah karena setiap orang dalam berproses tidak sama.
#catatanhijrahlmr
0 komentar:
Posting Komentar